Awal Oktober lalu, HTC memperkenalkan andalan barunya di
kategori smartphone Android, One X+.
Kini, berdampingan dengan seri Windows Phone 8X dan 8S, HTC
bersiap membawa produk tersebut ke pasar Indonesia .
Nah, Kamis (8/11/2012) kemarin, Kompas Tekno mendapat
kesempatan untuk menjajal HTC One X+ sebelum smartphone yang bersangkutan resmi
dilepas ke pasaran. Sebagai perbandingan, dibawalah HTC One X yang merupakan
pendahulu One X+.
Dari luar, kedua smartphone ini ibarat pinang dibelah dua, hampir
tak berbeda sama sekali, baik dari segi desain, bentuk fisik, maupun dimensi
keseluruhan. Opsi warna yang disediakan HTC pun sama-sama stealth black dan
polar white.
Material yang digunakan pun setali tiga uang, kedua
smartphone yang ibarat kembar ini dibuat dari plastik polikarbonat bertekstur
matte yang terkesan solid dengan rancangan unibody.
"Tapi ada cara paling mudah untuk membedakannya, yaitu
lingkaran merah di sekeliling unit kamera belakang pada HTC One X+ serta logo
Beats Audio yang lebih besar di bagian bawah," ujar Justin Zhang, Head of
Product Portfolio HTC South Asia.
Dia mengatakan, meski dari luar tampak nyaris serupa, HTC
One X+ mengusung sejumlah peningkatan dari segi hardware, terutama kapasitas
storage on-board yang diperbesar menjadi dua kali lipat (64 GB, dengan
kapasitas real yang bisa dipakai sebesar 56 GB) dan prosesor yang lebih kencang.
HTC One X+ menggunakan prosesor NVIDIA Tegra 3 (AP37) berkecepatan
1,7 GHz, lebih tinggi dari Tegra 3 (AP33) pada One X yang memiliki kecepatan 1,5
GHz. Sebagai pendukung kinerja, One X+ datang dengan sistem operasi Android 4.1
Jelly Bean secara default, dibalut interface HTC Sense 4+.
Peningkatan hardware tersebut, menurut Zhang, berujung pada
kinerja One X+ yang lebih baik sebesar 27 persen secara keseluruhan dibanding
One X. "Dalam benchmark seperti Quadran, hasilnya bisa 60 persen lebih
tinggi," tambahnya.
Dengan interface HTC Sense, antarmuka One X+ sendiri tampak
identik dengan One X. Kecepatan responsnya sedikit berbeda. One X+ terasa lebih
mulus ketika bernavigasi dalam antarmuka Android.
Salah satu perbedaan yang paling kentara terlihat dari hasil
tangkapan kamera depan. HTC One X+ dibekali front camera dengan resolusi 1,6
megapixel (dibanding 1,3 megapixel milik One X). Dari perbedaan resolusi memang kecil, tetapi hasil
fotonya jauh lebih jernih.
Sayang, modul kamera belakang bisa dibilang tidak mengalami
peningkatan, masih dengan unit 28 mm F 2.0 sensor 8 megapixel. Sama seperti
pendahulunya, One X+ pun tidak menyediakan kontrol exposure compensation dan
focus lock sehingga menyulitkan pengaturan hasil foto. Exposure yang dihasilkan
sepenuhnya tergantung pada hasil "pemikiran" One X+ tentang kondisi
ideal, yang belum tentu cocok dengan keinginan pengguna.
Burst rate kamera
sedikit ditingkatkan. Saat dibandingkan dengan One X, terlihat One X+ bisa
mengambil lebih banyak frame dalam waktu yang sama. Peningkatan lain, mode
video-nya sedikit lebih responsif, dengan fokus yang terasa lebih cepat.
Untuk pengguna
yang suka menyetel musik pada smartphone, kualitas suara One X+ bisa dibilang
sedikit lebih baik dibanding One X. Musik yang diputar pada volume tinggi
terdengar kencang, tetapi tidak pecah.
"Kami memang
menerapkan amplifier beats audio baru yang mencegah peaking," ujar Zhang. Sayang,
amplifier ini hanya untuk loudspeaker on-board, bukan jack audio headphone yang
sebenarnya lebih berguna.
Informasi harga dan ketersediaan One X+ di Indonesia masih
belum diketahui, tetapi pihak HTC mengatakan bahwa smartphone ini dijadwalkan
memasuki pasar Tanah Air pada kuartal keempat tahun 2012. "One X sendiri
tetap akan dijual, berdampingan dengan One X+, tetapi mungkin dengan level
harga lebih rendah," tutup Zhang.
Sumber KOMPAS.com —
0 komentar:
Posting Komentar